Penggunaan mesin diesel common rail saat ini sudah sangat marak digunakan pada mesin-mesin untuk mobil penumpang. Tak jarang kita bisa melihat mobil-mobil penumpang berkelas yang menggunakan mesin diesel common rail sebagai dapur pacunya.
Sebutlah Mitsubishi Pajero Sports, Nissan Terra, Fortuner, Chevrolet Captiva, hingga Toyota Kijang Innova yang sudah menggunakan mesin diesel common rail sebagai mesin pacunya. Selain torsinya yang melimpah, mesin diesel common rail juga bisa menghasilkan getaran yang lebih halus dibandingkan dengan mesin diesel konvensional.
Ya, hal ini bisa didapatkan karena mesin diesel common rail sudah menggunakan teknologi yang terkomputerisasi dalam mensuplai bahan bakar ke mesin. Untuk lebih jelasnya tentang mesin diesel common rail, sobat bisa membacanya pada artikel Mengenal Common Rail Diesel yang sudah pernah Ombro posting sebelumnya.
Lantas, bagaimana cara merawat mesin diesel common rail ini agar mesinnya selalu tetap prima, awet, dan bertenaga ? Nah, pada artikel kali ini Ombro akan memberikan tips cara merawat mesin diesel common rail, simak tipsnya dibawah berikut ini
Oli mesin memiliki fungsi yang sangat penting bagi mesin, setidaknya ada 5 fungsi oli mesin yang paling utama yaitu sebagai pelumas, pembersih, penyerap panas, perapat /penutup celah, serta mencegah karat.
Kemampuan dari fungsi oli mesin ini sangat terbatas. Seiring jarak tempuh dan lama waktu penggunaan, oli mesin bisa menjadi jenuh dan kehilangan 5 fungsi utamanya. Akibatnya, tenaga mesin bisa berkurang akibat oli mesin tidak dapat bekerja secara maksimal lagi.
Oleh karenanya, mengganti oli mesin secara teratur wajib dilakukan untuk menjaga performa mesin agar selalu responsive dan bertenaga.
Jarak interval penggantian oli mesin sebaiknya mengikuti rekomendasi pihak pabrikan mobil, atau bisa dilakukan setiap kelipatan 10.000km bagi yang menggunakan oli jenis spesial, serta kelipatan 5000km untuk oli jenis umum.
Filter udara adalah komponen mesin yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang terbawa oleh udara kedalam air induction system. Kebersihan filter udara dapat akan mempengaruhi kinerja mesin diesel common rail.
Semakin bersih filter udara yang digunakan, maka tenaga yang dihasilkan mesin umumnya juga tetap maksimal, pun sebaliknya , filter udara yang kotor akan membuat mesin kehilangan tenaga hingga mesin menjadi boros bahan bakar. Baca juga : penyebab mesin diesel susah hidup
Oleh karenanya, melakukan pembersihan filter udara secara teratur sangat diperlukan agar mesin bisa mendapat pasokan udara secara normal. Lakukan pembersihan filter udara ini maksimal setiap 5000km dan lakukan penggantian setidaknya setelah 10.000km. Percepat interval penggantian bila medan dan jalan yang dilalui merupakan daerah berdebu.
Kualitas bahan bakar yang digunakan juga menjadi faktor penting pada mesin diesel common rail. Tidak hanya bahan bakar yang bersih saja, kualitas campuran dalam solar juga ikut mempengaruhi kinerja mesin diesel common rail. Mesin diesel common rail membutuhkan bahan bakar yang rendah sulfur dengan nilai cetane yang sesuai dengan anjuran pabrik.
Ya mesin diesel common rail bisa dibilang cukup sensitif terhadap campuran solar dan nilai cetane yang digunakan. Semakin rendah kualitas solar yang digunakan, bisa berdampak buruk pada sistem common rail ini, seperti contohnya muncul asap hitam serta tenaga mesin loyo.
Secara umum, Pertamina Dex atau Shell Diesel sudah bisa menjadi bahan bakar yang tepat untuk mesin diesel common rail. Namun, pahami kembali spesifikasi bahan bakar yang direkomendasikan oleh pabrik masing-masing kendaraan untuk menghindari kerugian akibat salah penggunaan jenis bahan bakar.
Selain menggunakan bahan bakar yang berkualitas bagus, melakukan penggantian Fuel Filter secara rutin juga menjadi salah satu kunci pokok dalam merawat mesin diesel common rail yang tepat.
Bahan bakar yang masuk kedalam tangki kerap membawa kotoran dan air. Fuel filter ini berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran tersebut agar tidak ikut masuk kedalam Fuel injection pump.
Selain kotoran, pada fuel filter common rail biasanya juga terdapat tempat untuk membuang kandungan air yang terbawa bersama solar. Oleh karena itu, membuang endapan air dari fuel filter juga perlu dilakukan secara rutin.
Buang endapan air pada Fuel filter secara rutin setidaknya setiap 5000km dan ganti fuel filter setiap 10.000km guna menjamin bahan bakar yang masuk kedalam mesin diesel common rail ini selalu dalam kondisi dan kualitas yang baik.
Hal terakhir yang perlu dilakukan sebagai cara merawat mesin diesel common rail adalah dengan melakukan pemeriksaan ECU mesin diesel common rail secara periodik, menggunakan scanner khusus.
Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui sensor-sensor dan aktuator yang pernah atau saat diperiksa mengalami malfungsi. Dengan begitu, sensor tersebut bisa diset normal kembali atau dilakukan penggantian jika rusak.
Selain itu, pemeriksaan dengan scanner khusus ini juga bisa melakukan resetting sistem untuk memaksimalkan kinerja mesin diesel common rail. Seperti contohnya inisialisi injektor, inisialisasi pompa injeksi, atau melakukan proses injection learning.
Lakukan pemeriksaan ECU mesin diesel common rail ini secara periodik dan teratur guna memeriksa kinerja dari aktuator dan sensor-sensor yang ada.
Nah demikianlah cara merawat mesin diesel common rail yang bisa ombro sampaikan, semoga artikel ini bisa berguna dan bermanfaat buat sobat-sobat sekalian guna menjaga performa mesin diesel common railnya
Sebutlah Mitsubishi Pajero Sports, Nissan Terra, Fortuner, Chevrolet Captiva, hingga Toyota Kijang Innova yang sudah menggunakan mesin diesel common rail sebagai mesin pacunya. Selain torsinya yang melimpah, mesin diesel common rail juga bisa menghasilkan getaran yang lebih halus dibandingkan dengan mesin diesel konvensional.
Ya, hal ini bisa didapatkan karena mesin diesel common rail sudah menggunakan teknologi yang terkomputerisasi dalam mensuplai bahan bakar ke mesin. Untuk lebih jelasnya tentang mesin diesel common rail, sobat bisa membacanya pada artikel Mengenal Common Rail Diesel yang sudah pernah Ombro posting sebelumnya.
Lantas, bagaimana cara merawat mesin diesel common rail ini agar mesinnya selalu tetap prima, awet, dan bertenaga ? Nah, pada artikel kali ini Ombro akan memberikan tips cara merawat mesin diesel common rail, simak tipsnya dibawah berikut ini
1. Ganti oli mesin secara teratur
Oli mesin memiliki fungsi yang sangat penting bagi mesin, setidaknya ada 5 fungsi oli mesin yang paling utama yaitu sebagai pelumas, pembersih, penyerap panas, perapat /penutup celah, serta mencegah karat.
Kemampuan dari fungsi oli mesin ini sangat terbatas. Seiring jarak tempuh dan lama waktu penggunaan, oli mesin bisa menjadi jenuh dan kehilangan 5 fungsi utamanya. Akibatnya, tenaga mesin bisa berkurang akibat oli mesin tidak dapat bekerja secara maksimal lagi.
Oleh karenanya, mengganti oli mesin secara teratur wajib dilakukan untuk menjaga performa mesin agar selalu responsive dan bertenaga.
Jarak interval penggantian oli mesin sebaiknya mengikuti rekomendasi pihak pabrikan mobil, atau bisa dilakukan setiap kelipatan 10.000km bagi yang menggunakan oli jenis spesial, serta kelipatan 5000km untuk oli jenis umum.
2. Jaga kebersihan filter udara
Filter udara adalah komponen mesin yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang terbawa oleh udara kedalam air induction system. Kebersihan filter udara dapat akan mempengaruhi kinerja mesin diesel common rail.
Semakin bersih filter udara yang digunakan, maka tenaga yang dihasilkan mesin umumnya juga tetap maksimal, pun sebaliknya , filter udara yang kotor akan membuat mesin kehilangan tenaga hingga mesin menjadi boros bahan bakar. Baca juga : penyebab mesin diesel susah hidup
Oleh karenanya, melakukan pembersihan filter udara secara teratur sangat diperlukan agar mesin bisa mendapat pasokan udara secara normal. Lakukan pembersihan filter udara ini maksimal setiap 5000km dan lakukan penggantian setidaknya setelah 10.000km. Percepat interval penggantian bila medan dan jalan yang dilalui merupakan daerah berdebu.
3. Gunakan bahan bakar berkualitas bagus
Kualitas bahan bakar yang digunakan juga menjadi faktor penting pada mesin diesel common rail. Tidak hanya bahan bakar yang bersih saja, kualitas campuran dalam solar juga ikut mempengaruhi kinerja mesin diesel common rail. Mesin diesel common rail membutuhkan bahan bakar yang rendah sulfur dengan nilai cetane yang sesuai dengan anjuran pabrik.
Ya mesin diesel common rail bisa dibilang cukup sensitif terhadap campuran solar dan nilai cetane yang digunakan. Semakin rendah kualitas solar yang digunakan, bisa berdampak buruk pada sistem common rail ini, seperti contohnya muncul asap hitam serta tenaga mesin loyo.
Secara umum, Pertamina Dex atau Shell Diesel sudah bisa menjadi bahan bakar yang tepat untuk mesin diesel common rail. Namun, pahami kembali spesifikasi bahan bakar yang direkomendasikan oleh pabrik masing-masing kendaraan untuk menghindari kerugian akibat salah penggunaan jenis bahan bakar.
4. Lakukan penggantian Fuel Filter secara rutin
Selain menggunakan bahan bakar yang berkualitas bagus, melakukan penggantian Fuel Filter secara rutin juga menjadi salah satu kunci pokok dalam merawat mesin diesel common rail yang tepat.
Bahan bakar yang masuk kedalam tangki kerap membawa kotoran dan air. Fuel filter ini berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran tersebut agar tidak ikut masuk kedalam Fuel injection pump.
Selain kotoran, pada fuel filter common rail biasanya juga terdapat tempat untuk membuang kandungan air yang terbawa bersama solar. Oleh karena itu, membuang endapan air dari fuel filter juga perlu dilakukan secara rutin.
Buang endapan air pada Fuel filter secara rutin setidaknya setiap 5000km dan ganti fuel filter setiap 10.000km guna menjamin bahan bakar yang masuk kedalam mesin diesel common rail ini selalu dalam kondisi dan kualitas yang baik.
5. Lakukan pemeriksaan ECU mesin secara periodik
Hal terakhir yang perlu dilakukan sebagai cara merawat mesin diesel common rail adalah dengan melakukan pemeriksaan ECU mesin diesel common rail secara periodik, menggunakan scanner khusus.
Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui sensor-sensor dan aktuator yang pernah atau saat diperiksa mengalami malfungsi. Dengan begitu, sensor tersebut bisa diset normal kembali atau dilakukan penggantian jika rusak.
Selain itu, pemeriksaan dengan scanner khusus ini juga bisa melakukan resetting sistem untuk memaksimalkan kinerja mesin diesel common rail. Seperti contohnya inisialisi injektor, inisialisasi pompa injeksi, atau melakukan proses injection learning.
Lakukan pemeriksaan ECU mesin diesel common rail ini secara periodik dan teratur guna memeriksa kinerja dari aktuator dan sensor-sensor yang ada.
Nah demikianlah cara merawat mesin diesel common rail yang bisa ombro sampaikan, semoga artikel ini bisa berguna dan bermanfaat buat sobat-sobat sekalian guna menjaga performa mesin diesel common railnya