Setiap hari kita membutuhkan energi untuk beraktivitas. Energi diperoleh dari makanan. Untuk menghasilkan energi, makanan harus melalui proses pencernaan. Proses pencernaan makanan menghasilkan sari-sari makanan. Kemudian sari-sari makanan dibakar oleh tubuh dengan bantuan oksigen. Oksigen yang diserap saat bernapas digunakan untuk membakar sari-sari makanan. Dari pembakaran itu, tubuh memperoleh energi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas.
Proses pencernaan makanan ada dua jenis, yaitu:
1. Pencernaan mekanis
Pencernaan makanan secara mekanis terjadi di dalam mulut. Makanan dihaluskan oleh gigi dengan cara dikunyah agar mudah ditelan.
2. Pencernaan kimiawi
Pencernaan makanan secara kimiawi dilakukan dengan bantuan air liur, enzim lambung, dan enzim usus.
1. Alat-alat Pencernaan
Alat-alat pencernaan manusia meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
a. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan agar menjadi halus dan lembut. Makanan yang halus dan lembut mempermudah pencernaan. Gigi manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Di bagian dasar rongga mulut terdapat lidah. Lidah berfungsi untuk mengecap rasa makanan. Juga untuk mengatur letak makanan saat dikunyah dan membantu menelan makanan. Permukaan lidah dapat mengecap 4 rasa, yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Di dalam rongga mulut juga terdapat kelenjar ludah. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah dan enzim ptialin (amilase). Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Nasi yang dikunyah lama-kelamaman akan terasa manis karena mengandung amilum. Amilum pada nasi akan diubah menjadi zat gula oleh enzim amilase. Kelenjar ludah terletak di bawah lidah dan ada yang terletak di belakang telinga. Air ludah membuat makanan mudah untuk dicerna.
b. Kerongkongan
Kerongkongan berbentuk tabung memanjang. Kerongkongan menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Makanan dari mulut akan masuk ke kerongkongan. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan meremas-remas makanan yang disebut gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik menyebabkan makanan terdorong menuju lambung.
Di dalam kerongkongan ini makanan hanya lewat selama kurang lebih 6 detik. Setelah itu makanan akan didorong ke dalam lambung. Dinding kerongkongan terdiri dari empat lapisan. Lapisan mukosa yang terletak di bagian dalam dibentuk oleh epitel berlapis (pipih) yang diteruskan ke faring di bagian atas dan mengalami perubahan yang menyolok pada perbatasan kerongkongan-lambung, menjadi epitel selapis toraks pada lambung. Mukosa kerongkongan dalam keadaan normal bersifat alkali (basa) dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam.
Lapisan luar kerongkongan tidak seperti saluran cerna lainnya tidak terdiri atas serosa tetapi jaringan fibrosa yang menebal. Persarafan utama kerongkongan dilakukan oleh serabut-serabut simpatis dan parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang dianggap merupakan saraf motorik kerongkongan. Makanan bisa mencapai lambung bukan karena lambung terletak di bawah kerongkongan, melainkan akibat gerak peristaltik dinding otot kerongkongan.
c. Lambung
Apa itu lambung? Lambung adalah sebuah organ yang bentuknya menyerupai kantong besar yang letaknya di rongga perut sebelah kiri atas. Kelenjar pada dinding lambung menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung enzim dan bersifat asam.
Beberapa bagian lambung
1. Kardiak – Kardiak adalah tempat pertama dari lambung, letaknya berada di bawah setelah kerongkongan. Tempat ini adalah tempat pertama masuknya makanan setelah dari kerongkongan. Kardiak merupakan bagian atas dari lambung.
2. Fundus – Fundus merupakan bagian tengah dari lambung. Pada bagian ini makanan akan tersimpan selama kurang lebih 1 jam. Di dalam fundus, gas-gas akan terakumulasi ketika proses pencernaan kimia terjadi di dalam lambung.
3. Korpus – Korpus merupakan wilayah pusat dari organ lambung. Di bagian korpuslah proses pencernaan kimia akan terjadi.
4. Pilorus – Pilorus merupakan bagian lambung yang berhubungan dengan usus dua belas jari. Pada bagian ini makanan akan terkumpul dan mengalami proses pencernaan sebelum masuk ke bagian usus dua belas jari. Pilorus akan bekerja dengan dipengaruhi pH dari makanan. Jika makanan yang masuk ke pilorus bersifat asam maka otot-otot pada pilorus akan mengendur sehingga pintu-pintu pilorus akan terbuka. Lain halnya jika makanan yang masuk ke pilorus bersifat basa. Otot-otot pada pilorus akan berkontraksi akibatnya pintu-pintu pilorus akan tertutup sehingga makanan tidak dapat dikeluarkan.
d. Usus halus
Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1) Usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari merupakan muara dari saluran hati dan saluran pankreas. Hati terletak di dalam ronga perut sebelah kanan atas. Hati menghasilkan getah empedu. Getah empedu berfungsi untuk membantu memudahkan pencernaan lemak.
Pankreas terletak di dalam rongga perut bagian bawah. Pankreas berada di belakang lambung. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung 3 enzim, yaitu:
Jejunum terletak antara duodenum dan ileum. Fungsi jejunum adalah penyerapan protein dan karbohidrat. Jejunum adalah bagian tengah dari tiga bagian dari usus halus. Transisi dari bagian ekstraperitoneum asenden dari duodenum ke jejunum intraperitoneum terjadi pada lentur duodenojejunal (pada puncak L2). Transisi ke ileum tidak tajam ditandai dan hanya terlihat secara mikroskopis.
Jejunum membentuk sekitar 2/5 dari total panjang usus halus (1,5-3,5 meter). Secara makroskopik terlihat dengan banyak lipatan melingkar paralel berjalan pada mukosa. Seperti semua organ intraperitoneal baik jejunum dan ileum yang melekat pada dinding posterior abdomen oleh mesenterium. Ini berarti seluruh belitan dari usus kecil terletak cukup fleksibel dalam rongga perut namun “dibingkai” oleh usus besar.
Pasokan darah dibawa oleh sekitar 5 arteri jejunum yang saling berhubungan dengan arteri lain dari usus halus oleh banyak arcade. Persarafan simpatis dibawa oleh saraf pleksus celiac dan pleksus mesenterika superior, persarafan parasimpatis oleh saraf vagus (saraf kranial X).
Jejunum memiliki pola histologis khas seperti seluruh usus halus: mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Mukosa dilapisi oleh epitel kolumnar sederhana menuju lumen (lamina epithelialis). Ini berisi enterosit dan sel goblet. Fitur karakteristik yang diabadikan dari Lieberkuhn dan vili yang menonjol dalam lumen usus. Serupa dengan sel Paneth duodenum yang ditemukan jauh di dalam kriptus. Lapisan epitel diikuti oleh lapisan jaringan ikat (lamina propria) dan lapisan otot (lamina muskularis mukosa). Submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah, kelenjar getah bening dan pleksus Meissner. Histologi jejunum membedakan dari usus halus lainnya dengan tidak adanya kelenjar Brunner (duodenum) dan bintik-bintik Peyer (ileum) folikel limfoid namun salah satu yang hadir.
Tugas utama jejunum adalah:
Ileum merupakan salah satu bagian dari usus kecil, yang lainnya adalah duodenum dan jejunum. Ini katup ileocecal memisahkan ileum dari sekum. Meskipun jejunum dan ileum adalah bagian dari usus kecil, anatomis mereka memiliki sedikit perbedaan. Ileum, yang kira-kira 7,5 meter, lebih kecil dari jejunum dan memiliki warna yang lebih ringan.
e. Usus besar dan anus
Zat makanan yang tidak diserap di usus halus didorong menuju usus besar. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air. Usus besar diawali oleh usus buntu. Pada usus buntu terdapat umbai cacing. Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk, yaitu bakteri Escherichia coli. Bakteri pembusuk ini berguna untuk membusukkan sisa-sisa makanan. Sehingga sisa-sisa maknan mudah dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Kotoran itu disebut feses atau tinja. Feses dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Proses pengeluaran kotoran (feses) dari anus disebut defekasi.
2. Penyakit yang Menyerang Alat Perncernaan
Beberapa penyakit yang menyerang alat pencernaan antara lain:
a. Sakit lambung
Penyakit lambung disebabkan oleh produksi asam klorida di lambung berlebihan. Sakit lambung mengganggu lambung dan usus dua belas jari. Orang yang sering kelelahan karena kerja akan mudah terserang sakit lambung. Dalam kehidupan sehari-hari sakit lambung sering disebut mag. Gejala yang ditimbulkan adalah apabila terlambat makan perut terasa perih dan mulas.
b. Tifus
Tifus disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak terjaga kebersihannya. Tifus merupakan penyakit peradangan pada usus. Orang yang sering makan di luar akan mudah terserang tifus karena kebersihan makanan di luar tidak benar-benar terjaga. Tifus adalah penyakit menular. Gejala tifus adalah demam tinggi, tubuh menggigil, lemah dan mual.
c. Diare
Diare disebabkan kebersihan makanan yang buruk, atau terlalu banyak makan makanan yang asam dan pedas. Diare atau mencret terjadi jika penderita mengalami buang air besar yang encer dan terjadi lebih dari empat kali sehari. Apabila tidak mendapat perawatan dengan baik, maka diare akan menjadi berbahaya.
d. Radang usus buntu
Radang usus buntu terjadi karena ampas kotoran yang tidak tercerna menumpuk di usus buntu. Terutama di bagian umbai cacing. Ampas kotoran yang tidak tercerna tersebut berasal dari makanan yang sulit diuraikan, misalnya biji cabai. Penumpukan kotoran menyebabkan umbai cacing menyempit dan terinfeksi kuman. Akibatnya umbai cacing akan meradang. Gejala yang ditimbulkan adalah tubuh demam dan perut kanan bahwa terasa nyeri. Perut terasa mual dan disertai muntah.
e. Sembelit
Sembelit adalah penyakit susah buang air besar. Sembelit disebabkan oleh feses (tinja) yang terlalu keras.
3. Menjaga Kesehatan Alat Pencernaan
Kebiasaan hidup sehat membuat alat pencernaan tetap terjaga kesehatannya. Pola hidup sehat itu antara lain:
a. Menjaga kebersihan makanan
Bahan makanan yang dimakan mentah atau dimasak harus dicusi dahulu. Peralatan makan juga harus selalu dijaga kebersihannya. Usahakanlah selalu menutup makanan. Makanan dan peralatan makan yang tidak bersih akan mengandung bakteri. Akibatnya dapat menimbulkan penyakit.
b. Membiasakan pola makan teratur
Sebaiknya kita makan tiga kali sehari. Makan terlalu sedikit membuat tubuh lemas dan kurang bertenaga. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan sakit perut.
c. Makan makanan yang bergizi
Usahakan selalu makan makanan bergizi secara bervariasi dan tidak berlebihan.
d. Makan dengan tenang
Jangan makan dengan tergesa-gesa. Usahakan mengunyah sampai lumat. Hal ini dapat meringankan kerja lambung.
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan agar menjadi halus dan lembut. Makanan yang halus dan lembut mempermudah pencernaan. Gigi manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
- Giri seri, berfungsi untuk memotong atau menggigit makanan.
- Gigi taring, berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan.
- Gigi geraham, berfungsi untuk menggilas atau mengunyah makanan.
Di bagian dasar rongga mulut terdapat lidah. Lidah berfungsi untuk mengecap rasa makanan. Juga untuk mengatur letak makanan saat dikunyah dan membantu menelan makanan. Permukaan lidah dapat mengecap 4 rasa, yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Di dalam rongga mulut juga terdapat kelenjar ludah. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah dan enzim ptialin (amilase). Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Nasi yang dikunyah lama-kelamaman akan terasa manis karena mengandung amilum. Amilum pada nasi akan diubah menjadi zat gula oleh enzim amilase. Kelenjar ludah terletak di bawah lidah dan ada yang terletak di belakang telinga. Air ludah membuat makanan mudah untuk dicerna.
b. Kerongkongan
Kerongkongan berbentuk tabung memanjang. Kerongkongan menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Makanan dari mulut akan masuk ke kerongkongan. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan meremas-remas makanan yang disebut gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik menyebabkan makanan terdorong menuju lambung.
Di dalam kerongkongan ini makanan hanya lewat selama kurang lebih 6 detik. Setelah itu makanan akan didorong ke dalam lambung. Dinding kerongkongan terdiri dari empat lapisan. Lapisan mukosa yang terletak di bagian dalam dibentuk oleh epitel berlapis (pipih) yang diteruskan ke faring di bagian atas dan mengalami perubahan yang menyolok pada perbatasan kerongkongan-lambung, menjadi epitel selapis toraks pada lambung. Mukosa kerongkongan dalam keadaan normal bersifat alkali (basa) dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam.
Lapisan luar kerongkongan tidak seperti saluran cerna lainnya tidak terdiri atas serosa tetapi jaringan fibrosa yang menebal. Persarafan utama kerongkongan dilakukan oleh serabut-serabut simpatis dan parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang dianggap merupakan saraf motorik kerongkongan. Makanan bisa mencapai lambung bukan karena lambung terletak di bawah kerongkongan, melainkan akibat gerak peristaltik dinding otot kerongkongan.
c. Lambung
Apa itu lambung? Lambung adalah sebuah organ yang bentuknya menyerupai kantong besar yang letaknya di rongga perut sebelah kiri atas. Kelenjar pada dinding lambung menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung enzim dan bersifat asam.
- Enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
- Enzim renin, berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein.
- Asam klorida, berfungsi membunuh kuman dan mengasamkan makanan.
Beberapa bagian lambung
2. Fundus – Fundus merupakan bagian tengah dari lambung. Pada bagian ini makanan akan tersimpan selama kurang lebih 1 jam. Di dalam fundus, gas-gas akan terakumulasi ketika proses pencernaan kimia terjadi di dalam lambung.
3. Korpus – Korpus merupakan wilayah pusat dari organ lambung. Di bagian korpuslah proses pencernaan kimia akan terjadi.
4. Pilorus – Pilorus merupakan bagian lambung yang berhubungan dengan usus dua belas jari. Pada bagian ini makanan akan terkumpul dan mengalami proses pencernaan sebelum masuk ke bagian usus dua belas jari. Pilorus akan bekerja dengan dipengaruhi pH dari makanan. Jika makanan yang masuk ke pilorus bersifat asam maka otot-otot pada pilorus akan mengendur sehingga pintu-pintu pilorus akan terbuka. Lain halnya jika makanan yang masuk ke pilorus bersifat basa. Otot-otot pada pilorus akan berkontraksi akibatnya pintu-pintu pilorus akan tertutup sehingga makanan tidak dapat dikeluarkan.
d. Usus halus
Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1) Usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari merupakan muara dari saluran hati dan saluran pankreas. Hati terletak di dalam ronga perut sebelah kanan atas. Hati menghasilkan getah empedu. Getah empedu berfungsi untuk membantu memudahkan pencernaan lemak.
Pankreas terletak di dalam rongga perut bagian bawah. Pankreas berada di belakang lambung. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung 3 enzim, yaitu:
- Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi zat gula.
- Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.
- Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
Jejunum terletak antara duodenum dan ileum. Fungsi jejunum adalah penyerapan protein dan karbohidrat. Jejunum adalah bagian tengah dari tiga bagian dari usus halus. Transisi dari bagian ekstraperitoneum asenden dari duodenum ke jejunum intraperitoneum terjadi pada lentur duodenojejunal (pada puncak L2). Transisi ke ileum tidak tajam ditandai dan hanya terlihat secara mikroskopis.
Jejunum membentuk sekitar 2/5 dari total panjang usus halus (1,5-3,5 meter). Secara makroskopik terlihat dengan banyak lipatan melingkar paralel berjalan pada mukosa. Seperti semua organ intraperitoneal baik jejunum dan ileum yang melekat pada dinding posterior abdomen oleh mesenterium. Ini berarti seluruh belitan dari usus kecil terletak cukup fleksibel dalam rongga perut namun “dibingkai” oleh usus besar.
Pasokan darah dibawa oleh sekitar 5 arteri jejunum yang saling berhubungan dengan arteri lain dari usus halus oleh banyak arcade. Persarafan simpatis dibawa oleh saraf pleksus celiac dan pleksus mesenterika superior, persarafan parasimpatis oleh saraf vagus (saraf kranial X).
Jejunum memiliki pola histologis khas seperti seluruh usus halus: mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Mukosa dilapisi oleh epitel kolumnar sederhana menuju lumen (lamina epithelialis). Ini berisi enterosit dan sel goblet. Fitur karakteristik yang diabadikan dari Lieberkuhn dan vili yang menonjol dalam lumen usus. Serupa dengan sel Paneth duodenum yang ditemukan jauh di dalam kriptus. Lapisan epitel diikuti oleh lapisan jaringan ikat (lamina propria) dan lapisan otot (lamina muskularis mukosa). Submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah, kelenjar getah bening dan pleksus Meissner. Histologi jejunum membedakan dari usus halus lainnya dengan tidak adanya kelenjar Brunner (duodenum) dan bintik-bintik Peyer (ileum) folikel limfoid namun salah satu yang hadir.
Tugas utama jejunum adalah:
- pemecahan nutrisi (misalnya dengan amilase, proteinase)
- penyerapan nutrisi lipofilik (protein, lemak, kolesterol dan vitamin yang larut dalam lemak A, D, E dan K)
- penyerapan air (sekitar 90% dari air yang dikeluarkan, 6 sampai 8 liter / hari). Ini menginduksi gradien osmotik yang mengarah ke transportasi paraseluler elektrolit, karbohidrat dan asam amino.
Ileum merupakan salah satu bagian dari usus kecil, yang lainnya adalah duodenum dan jejunum. Ini katup ileocecal memisahkan ileum dari sekum. Meskipun jejunum dan ileum adalah bagian dari usus kecil, anatomis mereka memiliki sedikit perbedaan. Ileum, yang kira-kira 7,5 meter, lebih kecil dari jejunum dan memiliki warna yang lebih ringan.
e. Usus besar dan anus
Zat makanan yang tidak diserap di usus halus didorong menuju usus besar. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air. Usus besar diawali oleh usus buntu. Pada usus buntu terdapat umbai cacing. Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk, yaitu bakteri Escherichia coli. Bakteri pembusuk ini berguna untuk membusukkan sisa-sisa makanan. Sehingga sisa-sisa maknan mudah dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Kotoran itu disebut feses atau tinja. Feses dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Proses pengeluaran kotoran (feses) dari anus disebut defekasi.
2. Penyakit yang Menyerang Alat Perncernaan
Beberapa penyakit yang menyerang alat pencernaan antara lain:
a. Sakit lambung
Penyakit lambung disebabkan oleh produksi asam klorida di lambung berlebihan. Sakit lambung mengganggu lambung dan usus dua belas jari. Orang yang sering kelelahan karena kerja akan mudah terserang sakit lambung. Dalam kehidupan sehari-hari sakit lambung sering disebut mag. Gejala yang ditimbulkan adalah apabila terlambat makan perut terasa perih dan mulas.
b. Tifus
Tifus disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak terjaga kebersihannya. Tifus merupakan penyakit peradangan pada usus. Orang yang sering makan di luar akan mudah terserang tifus karena kebersihan makanan di luar tidak benar-benar terjaga. Tifus adalah penyakit menular. Gejala tifus adalah demam tinggi, tubuh menggigil, lemah dan mual.
c. Diare
Diare disebabkan kebersihan makanan yang buruk, atau terlalu banyak makan makanan yang asam dan pedas. Diare atau mencret terjadi jika penderita mengalami buang air besar yang encer dan terjadi lebih dari empat kali sehari. Apabila tidak mendapat perawatan dengan baik, maka diare akan menjadi berbahaya.
d. Radang usus buntu
Radang usus buntu terjadi karena ampas kotoran yang tidak tercerna menumpuk di usus buntu. Terutama di bagian umbai cacing. Ampas kotoran yang tidak tercerna tersebut berasal dari makanan yang sulit diuraikan, misalnya biji cabai. Penumpukan kotoran menyebabkan umbai cacing menyempit dan terinfeksi kuman. Akibatnya umbai cacing akan meradang. Gejala yang ditimbulkan adalah tubuh demam dan perut kanan bahwa terasa nyeri. Perut terasa mual dan disertai muntah.
e. Sembelit
Sembelit adalah penyakit susah buang air besar. Sembelit disebabkan oleh feses (tinja) yang terlalu keras.
3. Menjaga Kesehatan Alat Pencernaan
Kebiasaan hidup sehat membuat alat pencernaan tetap terjaga kesehatannya. Pola hidup sehat itu antara lain:
a. Menjaga kebersihan makanan
Bahan makanan yang dimakan mentah atau dimasak harus dicusi dahulu. Peralatan makan juga harus selalu dijaga kebersihannya. Usahakanlah selalu menutup makanan. Makanan dan peralatan makan yang tidak bersih akan mengandung bakteri. Akibatnya dapat menimbulkan penyakit.
b. Membiasakan pola makan teratur
Sebaiknya kita makan tiga kali sehari. Makan terlalu sedikit membuat tubuh lemas dan kurang bertenaga. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan sakit perut.
c. Makan makanan yang bergizi
Usahakan selalu makan makanan bergizi secara bervariasi dan tidak berlebihan.
d. Makan dengan tenang
Jangan makan dengan tergesa-gesa. Usahakan mengunyah sampai lumat. Hal ini dapat meringankan kerja lambung.