Minggu, 26 April 2020

Penyebab Sekring Mobil Putus

Penyebab sekring mobil putus yang utama dan paling sering terjadi adalah akibat jumlah arus listrik yang mengalir dan melewati sekring terlalu besar sehingga melebihi batas kekuatan sekring.

Misalnya, sebuah sekring memiliki batas arus sebesar 10 Ampere. Disaat arus listrik yang mengalir melewati sekring tersebut adalah 20 Ampere, maka sekring akan putus.

Hal ini tentu sejalan dengan fungsi sekring yang berfungsi untuk mengamankan komponen listrik dari kebakaran akibat kelebihan arus listrik. Hal termudah yang bisa dilakukan ketika sekring mobil putus adalah dengan menggantinya dengan sekring yang baru. (baca: Jenis-jenis sekring mobil).

Meskipun begitu, adakalanya ketika kita mengganti dengan sekring yang baru, sekring tersebut kembali putus ketika dipasang, bahkan, terkadang bisa muncul percikan api.

Penyebab sekring mobil putus yang utama dan paling sering terjadi adalah akibat jumlah aru Penyebab Sekring Mobil Putus

Nah, jika kondisinya demikian, maka terdapat hal lain yang menjadi penyebab sekring mobil putus. Apa saja yang menjadi penyebab sekring mobil putus ? Berikut adalah beberapa penyebab sekring mobil putus.


1. Terjadi Short Circuit (Koslet)


Ketika kita menemukan sekring mobil putus dan kembali putus bahkan setelah diganti dengan sekring yang baru, indikasi penyebab pertamanya adalah telah terjadi "short circuit" dalam rangkaian sistem kelistrikan tersebut, istilahnya kosleting/koslet.

Koslet dapat terjadi ketika jalur kabel positif terhubung langsung dengan jalur kabel negatif (ground) tanpa adanya hambatan yang merintangi. Akibatnya, arus listrik yang mengalir di dalam rangkaian tersebut menjadi terlalu besar dan melewati batas kekuatan sekring.

Koslet ini bisa terjadi di 3 posisi, sebelum komponen, di dalam komponen, dan setelah komponen menuju ground, namun posisinya tetap setelah melewati sekring komponen tersebut.

Untuk menemukan posisi koslet yang pasti pada kendaraan memang cukup sulit, namun bisa dilihat melalui kondisi fisik yang umum seperti munculnya bekas terbakar dan bau gosong pada kabel atau komponen.


2. Menggunakan sekring berarus lebih rendah.


Penyebab sekring mobil putus berikutnya adalah menggunakan sekring yang memiliki kekuatan menahan arus listrik lebih kecil dari yang dianjurkan. Hal ini bisa terjadi akibat ketidaktahuan saat melakukan penggantian sekring.

Misalnya, nilai sekring yang seharusnya digunakan adalah 15 Ampere, namun kita menggunakan sekring 10 Ampere. Akibatnya sekring menjadi putus.

Meskipun begitu, mengganti sekring dengan nilai yang lebih tinggi lagi bisa memberikan efek berbahaya. Komponen dan rangkaian kelistrikan bisa terbakar akibat panas berlebih yang timbul saat arus listrik yang mengalir terlalu besar.

Untuk menentukan besarnya nilai sekring yang digunakan, sebaiknya tetap ikuti buku panduan perbaikan kendaraan yang benar karena masing-masing mobil memiliki nilai sekring yang berbeda. Atau anda dapat memperhatikannya pada label nilai sekring yang kerap dipasang pada tutup sekring.


3. Modifikasi rangkaian listrik yang tidak aman


Penyebab sekring mobil putus berikutnya adalah adanya modifikasi rangkaian listrik mobil yang tidak aman. Modifikasi pada rangkaian listrik mobil membutuhkan pengetahuan yang cukup agar keamanan rangkaian tersebut tetap aman digunakan.

Modifikasi rangkaian listrik di mobil ini bisa kita temui pada rangkaian klakson, rankaian listrik untuk lampu besar dan atau audio system.

Modifikasi rangkaian listrik mobil yang tidak aman kerap menjadi penyebab sekring mobil putus. Berikut beberapa contoh kondisi modifikasi yang kurang aman
  1. Tidak menggunakan rumah sekring (kabel disambung langsung ke kaki sekring)
  2. Menggunakan kabel lebih besar / lebih kecil yang tidak sesuai dengan kapasitas arus listrik yang mengalir di dalam kabel tersebut.
  3. Tidak menggunakan terminal listrik yang sesuai spesifikasi penggunakan