Minggu, 19 April 2020

Peninggalan Sejarah Kerajaan Kediri

Gadis Rantau
Peninggalan Sejarah Kerajaan Kediri| Hasil peninggalan kebudayaan dari Kerajaan Kediri berupa candi, arca, prasasti, dan kitab. Candi peninggalan Kerajaan Kediri adalah Candi Gurah dan Candi Tondowongso. Selain Candi, ada juga patirtan (pemandian) suci Kepang yang ditemukan tahun 1983. Peninggalan budaya berupa prasasti pada masa Kerajaan Kediri, antara lain Prasasti Turun Hyang Prasasti Malenga (974 Saka/1052 M), Prasasti Banjaran (974 Saka/1052), Prasasti Padlegan (1038 Saka/1116), Prasasti Hantang (1057 Saka/1135 M), Prasasti Jaring (1103Saka/1181 M), dan Prasasti Lawudan (1127 Saka/ 1205). 

Pada zaman Kediri karya sastra berkembang pesat sehingga banyak karya sastra yang dihasilkan. Karya sastra tersebut adalah sebagai berikut. 
a. Kitab Wertasancaya karangan Empu Tan Akung yang berisi petunjuk tentang cara membuat syair yang baik. 
b. Kitab Smaradhahana yang digubah oleh Empu Dharmaja dan berisi pujian kepada raja sebagai titisan Dewa Kama. Kitab ini juga menyebutkan bahwa nama ibu kota kerajaannya adalah Dahana. 
c. Kitab Lubdaka karangan Empu Tan Akung yang berisi kisah Lubdaka sebagai seorang pemburu yang mestinya masuk neraka. Karena pemujaannya yang istimewa, ia ditolong dewa dan rohnya diangkat ke surga.
d. Kitab Kresnayana karangan Empu Triguna yang berisi riwayat Kresna sebagai anak nakal, tetapi dikasihi setiap orang karean suka menolong dan sakti. 
e. Kitab Samanasantaka karangan Empu Monaguna yang mengisahkan Bidadari Harini yang terkenal untuk Begawan Trenawindu. 
f. Kitab Baharatayuda yang digubah oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh. 
g. Kitab Gatotkacasraya dan Kitab Hariwangsa yang digubah oleh Empu Panuluh. 

Sekian artikel tentang Peninggalan Sejarah Kerajaan Kediri semoga bermanfaat