Pandu lingkungan adalah suatu gerakan yang merintis kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pandu lingkungan Indonesia berarti gerakan menjaga kelestarian lingkungan yang ada di negara kita. Kegiatan pandu lingkungan dapat dimulai dari hal-hal yang kecil dan dapat kita lakukan baik di rumah ataupun di sekolah. Semua siswa dapat menjadi pandu lingkungan di rumah masing-masing. Kegiatan pandu lingkungan harus dilakukan dengan penuh kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.
Pandu lingkungan pada tingkat yang lebih tinggi anggotanya dari berbagai macam kalangan, mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa (Mahasiswa Pecinta Alam atau MAPALA), aktivis organisasi lingkungan, karyawan dan anggota karang taruna. Mereka juga dilatih seperti layaknya anggota kepanduan atau Pramuka. Lembaga yang melatih dan membimbing anggota Pandu Lingkungan (PL) itu adalah dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, dan dibantu dengan sejumlah lembaga lainnya.
Kegiatan pandu lingkungan dapat dilakukan di rumah ataupun di sekolah dengan cara mengadakan kegiatan kebersihan lingkungan. Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan. Beberapa kali bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan. petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar. Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.
Lingkungan merupakan suatu yang amat penting dalam kehidupan kita. Kerusakan terhadap lingkungan hidup membawa dampak yang amat besar terhadap kehidupan manusia. Pemanasan global, banjir, tanah longsor merupakan sebagian kecil dari dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap tata kehidupan umat manusia. Yang lebih parah lagi, dengan semakin rusaknya lingkungan hidup yang ada mengancam eksistensi keanekaragaman hayati yang kita miliki. Kondisi itu akan berakibat terancamnya kesejahteraan hidup umat manusia.
Manusia sebagai pengelola lingkungan hidup memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu perlu ditanamkan semangat cinta lingkungan semenjak dini. Karena anak-anak merupakan generasi penerus yang akan mengelola lingkungan untuk selanjutnya. Sudah sepantasnya jika mereka dibekali dengan cara-cara mengelola lingkungan dengan baik.
Contoh termudah yang dapat kita lakukan misalnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak pohon sembarangan, mengajak anak-anak untuk mulai mencintai tanaman dengan berkebun. Memberikan tanggung jawab terhadap mereka untuk menjaga tumbuhan yang mereka tanam sendiri. Semua itu merupakan upaya untuk menanamkan kecintaan anak terhadap lingkungan hidup. Membawa anak-anak keluar jalan-jalan menikmati udara segar di persawahan atau pun alam terbuka juga merupakan salah satu upaya untuk menanamkan cinta lingkungan.
Dengan adanya rasa cinta terhadap lingkungan diharapkan anak-anak usia dini ini nantinya akan dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup tempat tinggal mereka. Lingkungan hidup yang lestari akan membawa kesejahteraan bagi penghuninya.
Pentingnya dukungan orang tua dalam mencintai lingkungan merupakan sesuatu upaya yang sangat mendasar melalui pembinaan lingkungan sejak dini. Untuk meningkatkan dukungan keluarga diperlukan kesadaran orang tua dalam memberikan dukungan kepada anaknya. Dalam melakukan tugasnya dan kewajibannya dalam mengasuh anak tidak terlepas dari unsur– unsur yang menyertai, yaitu perilaku dan cara yang diterapkan. Beberapa faktor yang mendukung perkembangan perilaku hidup cinta lingkungan pada anak tersebut adalah dengan adanya dukungan keluarga yang baik melalui perilaku hidup mencintai lingkungan akan ditiru oleh anaknya.
Pandu lingkungan pada tingkat yang lebih tinggi anggotanya dari berbagai macam kalangan, mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa (Mahasiswa Pecinta Alam atau MAPALA), aktivis organisasi lingkungan, karyawan dan anggota karang taruna. Mereka juga dilatih seperti layaknya anggota kepanduan atau Pramuka. Lembaga yang melatih dan membimbing anggota Pandu Lingkungan (PL) itu adalah dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, dan dibantu dengan sejumlah lembaga lainnya.
Kegiatan pandu lingkungan dapat dilakukan di rumah ataupun di sekolah dengan cara mengadakan kegiatan kebersihan lingkungan. Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan. Beberapa kali bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan. petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar. Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.
Lingkungan merupakan suatu yang amat penting dalam kehidupan kita. Kerusakan terhadap lingkungan hidup membawa dampak yang amat besar terhadap kehidupan manusia. Pemanasan global, banjir, tanah longsor merupakan sebagian kecil dari dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap tata kehidupan umat manusia. Yang lebih parah lagi, dengan semakin rusaknya lingkungan hidup yang ada mengancam eksistensi keanekaragaman hayati yang kita miliki. Kondisi itu akan berakibat terancamnya kesejahteraan hidup umat manusia.
Manusia sebagai pengelola lingkungan hidup memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu perlu ditanamkan semangat cinta lingkungan semenjak dini. Karena anak-anak merupakan generasi penerus yang akan mengelola lingkungan untuk selanjutnya. Sudah sepantasnya jika mereka dibekali dengan cara-cara mengelola lingkungan dengan baik.
Contoh termudah yang dapat kita lakukan misalnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak pohon sembarangan, mengajak anak-anak untuk mulai mencintai tanaman dengan berkebun. Memberikan tanggung jawab terhadap mereka untuk menjaga tumbuhan yang mereka tanam sendiri. Semua itu merupakan upaya untuk menanamkan kecintaan anak terhadap lingkungan hidup. Membawa anak-anak keluar jalan-jalan menikmati udara segar di persawahan atau pun alam terbuka juga merupakan salah satu upaya untuk menanamkan cinta lingkungan.
Dengan adanya rasa cinta terhadap lingkungan diharapkan anak-anak usia dini ini nantinya akan dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup tempat tinggal mereka. Lingkungan hidup yang lestari akan membawa kesejahteraan bagi penghuninya.
Pentingnya dukungan orang tua dalam mencintai lingkungan merupakan sesuatu upaya yang sangat mendasar melalui pembinaan lingkungan sejak dini. Untuk meningkatkan dukungan keluarga diperlukan kesadaran orang tua dalam memberikan dukungan kepada anaknya. Dalam melakukan tugasnya dan kewajibannya dalam mengasuh anak tidak terlepas dari unsur– unsur yang menyertai, yaitu perilaku dan cara yang diterapkan. Beberapa faktor yang mendukung perkembangan perilaku hidup cinta lingkungan pada anak tersebut adalah dengan adanya dukungan keluarga yang baik melalui perilaku hidup mencintai lingkungan akan ditiru oleh anaknya.